Senin, 11 Juni 2012

Apa kata mereka berkenaan dengan novel Kudekap Hatinya di Bawah Langit Seoul??


baru baca bab 1, diksi indahnya serasa menyeretku ke tepi Mahakam dan berhadapan dengan misteri hilangnya Kalung Berliontin Taring Macan Dahan. Penasaraaan...:)

Shabrina Ws, Novelis Indonesia
---------------------------------------

Kudekap Hatinya di Bawah Langit Seoul sudah saya baca. Hebat ...

Widiantoro, Cerpenis tinggal di Kalimantan Barat
---------------------------------------
Saya paling suka dengan kalimat ini, "Selama kita satu agama, satu akidah, insya Allah kita akan bersatu dalam cinta yang abadi hingga di akhirat kelak, Oppa."

Ery Mufachiyati, Anggota FLP Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
---------------------------------------

Entah mantra ataukah sihir yang digunakan penulis Mahmud Jauhari Ali dalam novel ini. Buku setebal 143 halaman hanya butuh waktu kurang lebih 92 menit kuselesaikan membacanya.

Renyah kata-katanya membuatku tak sadar membuka setiap halamannya, hingga berada di lembar terakhir.

Cerita mengalir begitu saja bagai aliran Sungai Mahakam nan sakti, membuatku terbuai oleh gurihnya racikan rempah kata-kata yang sarat makna dari penulisnya.

Haidi Yan, Penulis produktif kebanggan Kutai Timur, Kalimantan Timur
---------------------------------------

Aku baru mulai membaca buku ini, ternyata sejak awal sudah asik dan terus semakin asik.
Pengungkapan misteri hilangnya kalung berlantion taring macan dahan itu sungguh sangat menarik.

Novel ini antara lain bercerita tentang Kalung berliontin taring macan dahan; Hongkong 2012; Kudekap Hartinya di Bawah Langit Seoul, dan lainnya. Setting cerita terjadi di Kota Samarinda Kalimantan Timur, Jakarta, Hongkong, dan Seoul.

Pokoknya asik deh. Ternyata Mahmud Jauhari Ali bukan hanya piawai menulis sajak dan cerpen, tetapi juga piawai dalam nulis novel. Gaya bertuturnya juga asik.

Hamberan Syahbana, Sastrawan Kalimantan Selatan, Penerima Anugerah Sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan.
---------------------------------------

Sekali lagi saya dikejutkan oleh Mahmud Jauhari Ali dengan karyanya. Novel Kudekap Hatinya di Bawah Langit Seoul membuat saya terperangah. Betapa tidak? Ini membuktikan Mahmud (panggilannya di daerah ini) benar-benar sangat serius dalam dunia sastra. Produktivitasnya sudah melampaui apa yang pernah saya torehkan dulu saat seumuran dengannya.

Jujur, novel Kudekap Hatinya di Bawah Langit Seoul membuat saya tersentuh. Alur percintaannya begitu sangat menggoda. Mengingatkan pada percintaan saya di masa muda. Terlebih lagi, petuah pak Rimpai yang sangat arif pada Kang Geun Woo membuat saya seperti sedang dinasihati ayah saya dulu. Sungguh ini novel yang menakjubkan. Sayang kalau dilewatkan begitu saja.

Selamat buat Mahmud Jauhari Ali--penulis yang tak mau disebut sastrawan ini--atas terbitnya Kudekap Hatinya di Bawah Langit Seoul.

Abdul Karim Amar, Sastrawan, Tokoh Masyarakat, Ketua Komunitas Sastra Indonesia Cabang Kertak Hanyar.
---------------------------------------

Kudekap Hatinya di Bawah Langit Seoul, pertama membaca judulnya, aku sudah tertarik dengan novel ini. Menurutku puitis sangat. Di lembar-lembar awal aku terpesona dengan sajian cerita yang runtut dan mengalir lancar. Konflik kian terasa menanjak dan rumit membuatku tambah semangat membacanya hingga tuntas. Jujur, aku tersentuh dengan tokoh Kang Geun Woo dalam cerita ini. Cintanya pada ayah angkat dan kekasihnya terbagi dalam porsi yang pas. Ending ceritanya pun aku suka.

Yuliati Puspita SariPenyusun kamus di Balai Bahasa Kalimantan Selatan

-----------------------------------------

NB:
Buku novel ini bisa Anda dapatkan di semua TB Gramedia, TB Gunung Agung, dan TB Toga Mas di seluruh Indonesia. Anda juga bisa memesannya langsung lewat sms ke nomor 087815594940 (nomor ponsel penulisnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar